Ibrani 5: Kesaksian Keselamatan Manusia Sejati

December 15, 2013

1. YESUS IMAM BESAR BAGI ALLAH &MANUSIA

5:1 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. 2 Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan, 3 yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. 4 Dan tidak seorangpun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. 5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”, 6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek.”

Pejabat Imam Besar Pemimpin Sabat pertemukan kembali manusia & Allah. Syaratnya, Orang Pilihan itu harus dari antara umat, agar dalam dia, seluruh umat ikut datang kepada Allah, agar membela perkara umat di depan Allah. Dia harus menerima penghakiman Allah & berkorban nyawa ganti umatNya. Ia tak bisa sembarang orang & harus sesuai syarat, orangnya & korbannya harus dikenali & diterima Allah, seperti Harun dari Lewi Suku Pilihan Allah. Di antara anak manusia, Yesus paling layak, sempurna, tak berdosa. Bapa pun memilih Yesus sebab hanya Anak Allah yang memenuhi syarat Imam Sorga.

Yesus ialah Imam Besar paling ideal/sempurna & teragung sebab tak hanya mempertemukan kedua kubu, tapi dalam DiriNya sendiri telah dipersatukan & ditempatkan Anak Allah & Anak Manusia. Anak mengerti Allah & manusia. Yesus bukan dipilih karena tugas sebagai Anak Manusia, tapi yang terutama bagi Bapa, & Imamat Agung Anak Allah sendiri. Anak satu2nya Pengantara Yang Ada antara Allah & ciptaan/umatNya sebab Anak itu Firman/Pencipta, maka Dia pula Pemimpin/Imam dari ciptaan, tak mungkin diganti siapapun. Imamat Melkisedek ditunjuk Allah sebab dia Raja Salem, begitulah Imamat Yesus kekal sebab Raja Kerajaan Allah, satu2nya pilihan yang ada & benar.

2. KESALEHAN ANAK SEBAGAI KESELAMATAN

5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. 8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, 10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek. 11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. 12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. 13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah an ak kecil. 14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

Demi menjadi Imam Besar Sejati, maka Yesus turun menjadi Anak Manusia. Sebab Anak Allah harus dicobai, agar bisa menjadi Imam yang berdoa ganti umat yang dicobai, & oleh ketaatanNya, umat pun mengalahkan si pencoba. Anak di sorga tak mungkin menderita untuk menunjukkan ketaatanNya di bawah Hukum, maka Anak harus turun & memikul hukuman manusia demi membebaskan umatNya, yaitu orang2 taat/percaya, bukan orang2 murtad. Anak menjadi Manusia Yang Taat Sempurna demi umat, agar ketaatanNya menutupi ketidaktaatan umat, kesempurnaanNya menyempurnakan umat. Oleh Imam Sempurna Yang Menyempurnakan, umat pun bersih & selamat. 

Sekalipun orang Yahudi/Ibrani selalu membaca kitab Musa & mentaatinya, mereka bukan orang2 taat, tapi sukar untuk percaya & enggan mendengar. Iman mereka hanya dalam ibadah & amal, tanpa mengenal kehendak & diri Yesus. Mereka cuma menerima, tapi tak percaya doktrin/ajaran kebenaran. Karena mereka enggan menyelidiki maksud Allah dalam FirmanNya/Yesus, maka Penulis Surat ini resah bila mereka mungkin termasuk orang murtad, tapi Penulis berharap mereka bukan demikian, tapi sekedar belum dewasa.

Comments are closed.