Yakobus 3: Perkataan & Hikmat

December 14, 2013

1. GURU HARUS SEMPURNA SEBAB DIHAKIMI

3:1 Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. 3 Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. 4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

Tuhan mencari hati yang rendah taat, bukan mencari guru2 yang tinggi hati. Semua bersalah & belum merdeka sempurna, manusia tak layak mengajar. Sesungguhnya Yesus saja yang sempurna, layak mengajar & menghakimi. Jangan mudah mengangkat guru sebab guru harus sempurna serupa Yesus. Jangan mudah guru bicara, sebab oleh kata2nya, ia dihakimi & menghakimi. Guru menerima penghakiman berat, dicobai ajarannya sendiri. Maka jadilah guru yang sempurna, sebab orang berdosa tak boleh pimpin orang berdosa.

Guru harus bijak dalam perkataan, sebab perkataan ialah sumber/alat dosa paling berbahaya & berkuasa besar, dapat mengendalikan manusia & dunia. Perkataan/lidah menyatakan kesesatan2 akalbudi, olehnya semua hal bisa terjadi, kesalahan kecil menjadi kesesatan besar. Tiap perkataannya dinilai & didengar Tuhan & jemaat, bila ajarannya salah, akan merusak iman umat. Guru dipuji & dihujat dari perkataannya, maka harus berkata sesuai Firman Kebenaran. Guru berkata2 bukan bagi diri sendiri, tapi bagi Tuhan & jemaat.

2. GURU DIKENALI DARI LIDAH/AJARANNYA

3:Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, 8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Tuhan menciptakan lidah yang berkuasa, seperti Ia mencipta dalam Firman. Tapi iblis memakai lidah untuk menghakimi lidah itu & mengutuk orang lain. Iblis berdusta & berkuasa dengan lidah penipu, manusia pun berbuat sama. Apa yang dikatakan lidah akan ditimpakan/ditanggung seluruh tubuh, nasib orang ditentukan lidahnya, manusia pun berdosa sebab lidah dikuasai dosa. Hewan liar dilatih agar jinak, tapi lidah tak bisa dilatih, tak bisa ditundukkan. Sebab lidah alat kekuasaan manusia, memerintah, menghakimi, mengutuk.

Guru yang membela orang kaya & menghina orang miskin, ialah guru palsu. Guru bukan dibenarkan oleh perkataan/pengakuan sembah pujinya sendiri. Sebab lidah manusia tak bisa dipercaya, rendah/menjilat & tinggi/sombong. Guru sejati menghasilkan iman & teladan baik, tapi guru palsu mencari puji & keuntungan, ajarannya sesat, memberkati si kaya & mengutuk si miskin. Bagaimana bisa memuji Tuhan dengan lidah yang mematikan & mengutuk?  Jika sungguh memuji Tuhan, mereka pasti memuji manusia yaitu RupaNya. Tapi jika orang mengutuk sesamanya yang miskin, ia telah mengutuk Allah. 

3. HIDUP BERHIKMAT & BERBUAH KEBENARAN

3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan14 Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!15 Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Tuhan menandai anak2Nya dengan RohNya, menyucikan akalbudi dari dosa. Hati iri & ego ialah nafsu duniawi & bawaan setan yang melawan kebenaran & meninggikan diri. Karena iri, iblis melawan, & karena egois, iblis bertahan. Hikmat iblis ialah mempertahankan dirinya benar secara apapun, sehingga Kebenaran tak bisa ditegakkan di dalam dirinya. Tapi anak Tuhan menerima Kebenaran & rendah hati terhadap Allah, ia berdamai tanpa terhalang dosa.

Guru & jemaat harus hidup bijaksana, sopan, berbuat baik & lemah lembut. Tak iri dalam harta, jabatan & karunia. Jangan egois memikirkan diri saja. Egois menimbulkan kecemburuan, iri hati menimbulkan kebencian & fitnah. Maka jangan meninggikan diri kepada saudara atau melawan Firman Tuhan. Hidup berjemaat harus berhikmat yaitu tulus, damai, ramah, taat, & kasih, bersikap sama tanpa membedakan orang atau pura2. Orang yang berbuat benar akan membuahkan kedamaian & menikmati hasil kedamaian itu pula.

Comments are closed.